Dikutip dari merdeka.com - Seniman wanita asal Jepang, Megumi Igarashi, disidang pada Rabu (15/4) di Ibu Kota Tokyo. Dia dianggap melanggar pasal perbuatan cabul di ruang publik, setelah menyebarkan vagina buatan yang bisa diperbanyak melalui mesin cetak tiga dimensi. Desain itu didasarkan hasil pemindaian kelaminnya sendiri.
Saat membacakan pembelaannya, perempuan 42 tahun ini berkukuh vagina buatan ini adalah desain perahu kayak. Sekalipun bentuknya mirip alat kelamin wanita, dia bekerja dalam koridor seni, sehingga merasa tak patut dihukum.
"Tidak ada yang cabul dari desain kayak tersebut atau di karya-karya saya yang lainnya," kata Igarashi seperti dilansir AsiaOne.
Seusai sidang, Igarashi menilai Kepolisian Jepang terlalu 'lebay'. Aturan sensor benda cabul menurutnya sangat mengada-ada. Apalagi vagina dimiliki setiap wanita di muka bumi.
"Ada memang yang bilang seni saya jorok. Saya tidak masalah dengan kritik. Tapi itu tidak memberi alasan kuat polisi menahan saya," ujarnya di hadapan puluhan pendukungnya.
Igarashi dicokok polisi pada Desember 2014 dengan pasal 'penyebaran benda cabul'. Dia terancam hukuman bui dua tahun, ditambah denda 2,5 juta Yen (setara Rp 252 juta) seandainya dinyatakan bersalah.
Jepang sebetulnya menolerir konten pornografi. Bahkan industri film biru di Negeri Matahari Terbit mencetak laba miliaran Dollar Amerika.
Tapi, ada syarat agar penis dan vagina diburamkan atau dihitamkan. Bila tidak mengurus izin khusus, polisi bisa memenjarakan warga yang dituduh melanggar UU Pornografi.
Igarashi adalah seniman yang dikenal sebagai aktivis kesetaraan gender. Sebelum geger vagina buatan ini, dia selalu membuat karya pahatan berbentuk kelamin wanita. Entah itu vas, wadah tisu, hingga sarung ponsel.
0 Response to "Berita menarik, Kelakuan Seniman Jepang bikin vagina buatan dan didakwa cabul"
Post a Comment
" terima kasih sudah membaca blog saya, semoga bermanfaat "